36 research outputs found
Achieving Gender Justice in Indonesia's Forest and Land Governance Sector: How Civil Society Organizations Can Respond to Mining and Plantation Industry Impacts
Land based industries, most significantly palm oil plantations, timber concessions and mining operations, are expanding quickly in Indonesia. With approximately 840,000 ha of forest loss per year (Margono et al 2014), Indonesia suffers the world's highest rate of deforestation. As civil society organizations (CSOs) implement forest conservation strategies and programs to respond to the issue of forest loss, there is a growing concern that they lack the ability to address gender justice, or more specifically, Gender, Environment and Development, one field of Gender and Development. 1 This weakness may undermine CSO's ability to ameliorate the gendered injustices that limit women and marginalized communities' participation in forest governance. It also limits CSO's ability to build grassroots constituencies, which are crucial for driving reform. Drawing on the Gender, Environment and Development literature, and a gender assessment of selected Indonesian environmental CSOs, this paper provides a brief overview of the major gender issues relevant to forest and land governance, and makes six recommendations to help CSOs develop more gender sensitive advocacy and programming. The paper aims to contribute to the overall objective of improving gender justice (including women's participation) in forest governance
Implementasi perspektif gender di PKBI DIY: Upaya menggapai keadilan
Yogyakartaviii, 84 p.; 21 c
Kembali ke jati diri : Ramadhan dan tradisi pulang kampung dalam masyarakat muslim urban
Buku ini mendokumentasikan narasi ingatan sejumlah tokoh yang lahir dan besar di berbagai wilayah/daerah di penjuru Tanah Air Indonesia dari Sabang sampai Merauke terkait dengan peristiwa keagamaan Ramadhan dan Idul Fitri. Narasi ini penting bukan saja untuk menunjukkan mozaik kekayaan budaya bangsa tetapi juga menumbuhkan sikap toleransi dan penghargaan kepada keragaman budaya bangsa. Islam adalah satu, berpuasa adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umatnya. Namun bagaimana cara umat Muslim menerjemahkan kewajiban itu dalam ikatan budaya pasti akan sangat beragam. Bukan saja tradisi lokal yang mempengaruhinya tetapi juga suasana geografis, hubungan-hubungan antar penduduk juga budaya kuliner yang dilahirkannya. Pada akhirnya buku ini akan menggambarkan kekayaan budaya umat Muslim Nusantara. Setidaknya buku ini menggambarkan perayaan Ramadhan dan Lebaran sebagaimana direkam oleh setiap tokoh yang diwawancarai. Dengan pendekatan �sumber bertutur� subyek menceritakan apa yang dia ingat di masa kecil hingga dia merantau dan kembali ke kampung halamannya di saat-saat lebaran. Perubahan-perubahan baik terkait dengan tradisi maupun hubungan-hubungan sosial yang disebabkan oleh perubahan situasi lokal juga tergambarkan. Antara lain moda transportasi yang mengiringi perubahan pola silaturrahmi, masuknya listrik ke desa-desa yang mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan dalam menghabiskan waktu dan lain-lain
Kesaksian Para Pengabdi : Kajian Tentang Perempuan Dan Fundamental di Indonesia
xxii,317 hal,:21cm;Indek